Renungan Minggu, 18 November 2018 Banyak orang percaya yang beranggapan bahwa ketika dirinya mengikuti Kristus, maka pergumulan dan penderitaan hidup akan sirna dari dirinya; atau, paling tidak, berubah bobot dan intensitasnya, sehingga mudah diatasi. Apakah benar pemahaman dan keyakinan ini? Apakah memang ada keistimewaan yang Tuhan berikan kepada para pengikut Kristus ketika dunia ini diperhadapkan […]
Bertemu Tuhan Bersaksi Bagi-Nya
Renungan Minggu, 14 Januari 2018 Panggilan mengikuti Tuhan dan kesediaan untuk melayani-Nya biasanya didahului dengan pertemuan, atau perjumpaan pribadi dengan Tuhan. Intensitas keintiman perjumpaan itu ikut menentukan kadar keterpanggilan dan kesetiaan berpartisipasi dalam pelayanan dan kesaksiaan bagi Tuhan. Dan, mereka yang menghayati betul perjumpaannya dengan Tuhan, akan memiliki kesetiaan yang relatif lebih besar ketimbang mereka […]
Jalan Baru dalam Pertobatan
Renungan Minggu, 13 Maret 2016 – Pra Paskah V Pembaruan hidup merupakan proses spiritualitas yang tidak boleh berhenti atau selesai. Pertobatan bukan sekedar peristiwa pembaruan yang merespon anugerah keselamatan Allah di masa lampau, tetapi juga di masa kini. Saat pertobatan berhenti, maka iman terputus dan tidak mampu menyambut karya Allah di masa kini. Iman seharusnya […]
Ini Aku, Utuslah Aku!
Renungan Minggu, 9 Maret 2014 – Pra Paskah I & HUT Ke-20 GKI Harapan Indah Lalu aku mendengar suara Tuhan berkata: “Siapakah yang akan Kuutus, dan siapakah yang mau pergi untuk Aku?” Maka sahutku: “Ini aku, utuslah aku!” (Yes 1:8). Ada banyak cara yang dapat dilakukan sebuah perusahaan untuk mencari karyawan, misalnya melalui iklan lowongan […]
Mengikut Yesus dan Menjadi Pelayan-Nya
Renungan Minggu, 30 Juni 2013 Di dunia ini banyak orang lebih suka menjadi follower daripada leader. Hal ini memang tampak “alamiah”. Coba bayangkan bagaimana kacaunya kehidupan manusia kalau semuanya menjadi leader. Bila semua orang cenderung mengikuti gagasan, rencana, ambisi, atau keinginannya sendiri, pastilah akan terjadi bentrokan yang tak terbayangkan. Untung saja, sebagian besar orang cukup […]
PKJ 283 – Wahai Anakku, Janganlah Kaulupakan
PKJ 283 – Wahai Anakku, Janganlah Kaulupakan