Renungan Minggu, 15 Maret 2020 – Minggu Pra-Paskah 3 Alkitab Perjanjian Lama mencatat bahwa segera sesudah terjadinya tragedi pembunuhan pertama dalam kisah Kain dan Habel, manusia suka mengkotak-kotakkan dirinya berdasarkan identitas kelompoknya. Dalam Kejadian 4:17 dikatakan: “Kain bersetubuh dengan istrinya dan mengandunglah perempuan itu. lalu melahirkan Henokh; kemudian Kain mendirikan suatu kota dan dinamainya kota […]
Allah Sang Penyabar
Renungan Minggu, 23 Juli 2017 – HUT Ke-67 BPK Penabur Penganut agama dan penghakiman seringkali berjalan seiring-sejalan. Atas nama agama, penganut suatu agama dapat melakukan penghakiman, penyingkiran, sikap diskriminatif, dan pelecehan spiritual terhadap sesamanya. Penyebabnya adalah atas nama kebenaran dan keyakinan yang diyakini oleh pemeluknya. Kita bisa membayangkan bila hal itu terjadi di tengah-tengah masyarakat […]
Tidak Diskriminatif, Tapi Berbela Rasa
Renungan Minggu, 6 September 2015 Berbela rasa (bahasa Inggris: compassion) adalah sebentuk sikap yang digerakkan oleh empati, turut merasakan pergumulan dan penderitaan sesamanya. Bela rasa lahir dari perasaan kasih, sehingga ia tidak akan membiarkan penderitaan menenggelamkan kehidupan sesamanya. Kasih mendorongnya keluar dari kenyamanannya menghadirkan diri sebagai sahabat, dan rela menolong mereka yang menderita. Diskriminasi dan […]
Kristus yang Bangkit Tidak Membedakan Orang
Renungan Minggu, 5 April 2015 – Paskah Naskah rancangan kotbah hari ini disampaikan untuk momen Paskah, tepatnya hari Minggu pagi, sebab ada juga rancangan khotbah untuk momen Paskah sore. Rancangan khotbah untuk momen Paskah mengangkat kisah kubur kosong (secara khusus perjumpaan Maria Magdalena dengan Yesus yang bangkit), sementara untuk momen Paskah sore mengangkat kisah Yesus […]
Dari Betlehem ke Mesir Menuju Nazaret: Kala Kekuasaan Tak Memberi Ruang bagi Kehadiran yang Lain
Renungan Minggu, 29 Desember 2013 Dalam hospitalitas, keterbukaan merupakan salah satu prinsipnya. Keterbukaan menghadirkan semangat berbagi ruang bagi kehadiran yang lain. Berbagi ruang kadangkala dipahami secara negative: menyempitkan ruang gerak kita, membiarkan yang lain masuk mengganggu hidup kita, maupun membiarkan yang lain mengambil kesempatan-kesempatan terbaik kita. Berbagi ruang membuat orang merasa kehilangan zona amannya. Oleh […]