Cikal bakal Komisi Usia Indah dimulai sekitar tahun 1995, beberapa orang jemaat dan simpatisan berusia di atas 60 tahun mengadakan persekutuan antara lain: Bpk. Kho Yunus, Bpk. Surya, Bpk Apandi Yusuf, Ibu Supini Yusuf, Bpk. Go Goat Liang, Ibu Thio Siu Nio, Ibu Tjan Kin Nio dan lain sebagainya. Ditemani oleh Bpk. Kho Yunus dan Bpk. Surya, Pdt. Harianto sering mengadakan perkunjungan untuk para lansia. Dari kunjungan rutin yang dilakukan Pdt. Harianto dan tim membangkitkan kerinduan kaum lansia untuk bersekutu di gereja.
Persekutuan lansia ini diberi nama Persekutuan Usia Indah, sesuai dengan nama yang juga digunakan di jemaat induk, yakni GKI Bungur. Saat Bapak Kho Yunus pindah ke Jakarta Barat, Tuhan mengirim rekan baru, yakni Bapak Gantume. Beliau sering mendampingi Pdt. Harianto dalam melakukan perkunjungan. Bapak Gantume dipanggil Tuhan pada tahun 2000. Tetapi kemudian Tuhan menggerakan Bapak Manurung menjadi salah satu motor dalam Persekutuan Usia Indah.
Bukan hanya bersekutu dan beribadah, kaum lansia pun memiliki kerinduan untuk tetap melayani Tuhan. Sekitar tahun 1997 dibentuklah Paduan Suara para lansia dan dipimpin Pdt. Harianto. Agar bisa lebih maksimal dalam melayani Tuhan, Paduan Suara Usia Indah saat itu dibantu oleh Ev. Ellen dan juga Ev. Krisna. Saat ini Paduan Suara tersebut dipimpin oleh Pak Jootje Tumbelaka. Jumlah anggota pun mengalami peningkatan cukup pesat baik dari segi kuantitas maupun kualitas. Yang semula hanya satu suara, kini menjadi empat suara: Sopran, Alto, Tennor dan Bass. Hingga saat ini Paduan Suara Usia Indah beranggotakan 60 orang. Sebagai pengiring pujian, Paduan Suara Usia Indah saat ini dibantu oleh Pdt. Hendy Suwandi dan Pnt. Lusiana.
Persekutuan Usia Indah pada mulanya berada dibawah naungan Komisi Wanita, tetapi selanjutnya pada tanggal 25 Maret 2012 secara resmi dinyatakan sebagai Komisi Usia Indah dan saat itu di bawah komando Ibu Holi dan kawan-kawan.
Program Komisi Usia Indah:
1. Persekutuan UI: diadakan sebulan sekali yakni setiap hari Kamis pertama, pukul 15.00 WIB. Tingkat kehadiran sekitar 90 orang.
2. Paduan Suara: latihan diadakan setiap hari Kamis, kecuali Kamis pertama. Selain mengisi pujian di Kebaktian Umum GKI HI, kadang juga melayani di Jemaat lain.
3. Pelawatan/Perkunjungan : Pelayanan ini dikoordinasi oleh pengurus sie Pelawatan. Pelawatan juga sering dipimpin oleh Pdt. Harianto.
4. Refreshing Opa Oma atau ROO adalah program unggulan Komisi Usia Indah. Diadakan setiap tahun. Kegiatan ini rata-rata diikuti sekitar 100 peserta, biasanya diadakah di luar kota selama dua hari satu malam.
5. Progam-program lain seperti HUT Komisi UI, Paskah, Ceramah, Natal dan Kebersamaan Imlek dilakukan tiap tahun.
Pada masa Pandemi Covid19 banyak diantara anggota Usia Indah yang dipangggil pulang ke surga, baik karena faktor usia maupun karena Covid19. Pada masa itu semua kegiatan berkumpul Usia Indah pun diadakan secara online.
Bersyukur setelah masa pandemi berakhir, Persekutuan Usia Indah bisa kembali diadakan seperti sediakala dan jumlah anggotanya semakin meningkat, kadang mencapai lebih dari 100 orang.
Komisi Usia Indah GKI Harapan Indah juga terhisap dalam Komisi Usia Indah Klasis Priangan, dimana Pdt. Harianto sebagai salah satu penasehat dan Ibu Holi serta Ibu Hanna sebagai anggota pengurusnya. Adapun kegiatan Usia Indah Klasis Priangan antara lain: Retreat Usia Indah Klasis Priangan, Puji-pujian Bersama, Perkunjungan ke Persekutuan Usia Indah jemaat-jemaat di Klasis Priangan, dan lain sebagainya.
Paulus dalam 2 Korintus 4:16 mengatakan: “Sebab itu, kami tidak tawar hati, tetapi meskipun manusia lahiriah kami semakin merosot, manusia batiniah kami diperbaharui dari hari ke hari”. Komisi Usia Indah juga memiliki kerinduan untuk selalu dibaharui untuk menjadi berkat bagi sesama anggota.
Sumber: Buku 30 Tahun GKI Harapan Indah.
Terakhir diperbarui oleh admin pada hari Selasa, 18 Juni 2024, pukul 11:32 WIB