Syair: Uren, dagen, maanden, jaren, Rhijnvis Feith (1753 – 1824),
Terjemahan: H. A. Pandopo, / J. M. Malessy, 1975 / 1983,
Lagu: Jerman (Herrnhut) awal abad ke-18
Klik di sini untuk mendengarkan musik …
do = g
4 ketuk
-
Siang, malam, musim, tahun
giliran ganti melenyap;
bayang-bayangnya berlalu,
tiada satu yang tetap.
Hidup kita menjalani
jangka waktu dunia;
tak terulang yang terjadi,
tinggal tanggung jawabnya. -
Orang hidup ditinggalkan
oleh pendahulunya,
kita pun menuju makam
bagai makhluk yang fana.
Dari bumi kita lahir
dan kembali padaNya;
tanpa rahmat yang Ilahi,
apakah manusia? -
Sungguh, Allah mengasihi
dunia ciptaanNya:
dalam PutraNya sendiri
Ia tinggal beserta.
Yang percaya kepadaNya,
tak binasa tenggelam,
tapi hidup selamanya
dalam Dia yang menang. -
Walau zaman menghanyutkan
tiap hal di dunia,
pengasihanMu, ya Tuhan,
untuk s’lama-lamanya!
Di segala perubahan,
dalam duka apapun,
dalam Kristus aku aman.
Kau menjadi Bapaku! -
Bapa, Sumber pengasihan,
Bapa dalam t’rang dan g’lap.
Bapa dalam kematian,
pun di kubur yang senyap,
setiaMu tak berubah,
kasihMu tetap teguh:
Bapa, kepadaMu jua
kuserahkan diriku. -
Siang, malam, musim, tahun,
biar kamu melenyap;
dalam suka dan dukaku
rahmat Allahku tetap!
TanganNya menuntun daku
lewat zaman dunia
dan akhirnya ‘ku selalu
tinggal dalam rumahNya.
Tinggalkan Balasan