Syair: Thou Who Wast Rich beyond All Splendour, Frank Houghton (1894 – 1972),
Terjemahan: Yamuger, 1981,
(c) Frank Houghton,
Lagu: Prancis
Klik di sini untuk mendengarkan musik …
do = d
3 ketuk
-
Kau, Yesus, Raja Mahakaya,
Kau jadi miskin bagiku.
TakhtaMulah palungan saja,
kandang rendah istanaMu.
Kau, Yesus, Raja Mahakaya,
Kau jadi miskin bagiku. -
Kau, Tuhan, Allah Mahamulia,
Kau jadi insan bagiku.
Yang Kautebus di dalam dunia
hidup kekal bersamaMu.
Kau, Tuhan, Allah Mahamulia,
Kau jadi insan bagiku. -
Kau, Surya Kasih Mahatinggi,
Kau, Jurus’lamat, kusembah.
Imanuel, hatiku ini
buatlah suci berserah.
Kau, Surya Kasih Mahatinggi,
Kau, Jurus’lamat, kusembah.
Jeanne Anatje mengatakan
Syalom
Perkenalkan saya Jeanne Anatje dari gereja Immanuel GPIB Balikpapan
Lagu pujian KJ 297 ada kata MISKIN bisakah di ganti kata RELA jika berkenan kenapa saya pilih kata RELA rasanya lebih pantas daripada kata MISKIN karena Allah yang kita sembah adalah Allah yang Maha Kaya jadi ter ter amat Kaya tidak ada bandingnya.. Terima kasih sebelumnya maaf kalau ada kata yang salah
admin mengatakan
Hai bu Jeanne Anatje,
Terima kasih atas masukannya. Sayangnya, kami tidak dapat mengganti kata dalam syair lagu tersebut, karena alasan supaya tetap sesuai dengan teks aslinya (originalitas) dan hak cipta dari lagu tersebut.
Kalau boleh saya memberi pendapat, syair pada ayat 1 lagu tersebut konteksnya adalah “miskin” karena Tuhan Yesus lahir hanya di sebuah kandang domba dan diletakkan di atas palungan. Itulah di kalimat selanjutnya disebutkan “kandang rendah istanaMu”. Jadi, kata “miskin” di sana bukan menggambarkan Tuhan Yesus hina, tapi justru ingin menggambarkan kondisi yang sebenarnya; apa adanya.
Saya setuju yang Ibu sebutkan bahwa “Allah yang kita sembah adalah Allah yang Maha Kaya jadi ter ter amat Kaya tidak ada bandingnya”. Nah, mengenai hal ini sudah diuraikan dalam teks syair selanjutnya, yaitu: “Kau, Yesus, Raja Mahakaya”.
Demikian tanggapan dari kami bu. Terima kasih.