Syair: Wer uberwindet, soll vom Holz geniessen, Philipp Balthasar Sinold, 1704,
Terjemahan: Yamuger, 1984, berdasarkan Wahyu 2 dan 3,
Lagu: Wilhelm Amandus Auberlen, 1863
Klik di sini untuk mendengarkan musik …
do = d
3 ketuk
-
Yang t’lah menang disambut di Firdaus
dan makan buah pohon Alhayat,
tak lagi ingat duka atau maut:
Kristus yang hidup Tuhannya tetap.
Ia alami nikmat sorgawi
dan merasai kasih kekal,
dan merasai kasih kekal. -
Yang t’lah menang kelak mendapat juga
roti sorgawi, jadi pangannya;
kesaksiannya tak pernah terlupa
dan nama baru diterimanya,
yang diukirkan di atas intan
tanda jaminan Sang Penebus,
tanda jaminan Sang Penebus. -
Yang t’lah menang tak akan mengalami
maut kedua di gelap ngeri,
tapi melihat Bapa Mahakasih,
ikut ber-Haleluya tak henti.
Habis bertahan di perjuangan
ia bawakan kurban syukur,
ia bawakan kurban syukur. -
Yang t’lah menang, namanya ‘kan tertulis
di kitab kehidupan yang baka;
ia pun tampil dalam jubah putih,
mengaku: “Kau Tuhanku s’lamanya!”
Dan dari DIa
ia terima
tajuk mulia s’lamat kudus,
tajuk mulia s’lamat kudus. -
Yang t’lah menang menjadi sokoguru
di rumah Allah s’lama-lamanya.
Padanya dituliskan nama baru,
nama Yerusalem dan Allahnya:
nama sorgawi
yang ia raih,
tanda abadi di dahinya,
tanda abadi di dahinya. -
Yang t’lah menang dib’ri tempat di sorga,
takhat yang pantas jadi miliknya,
habis berjuang di gelanggang dunia,
di sisi Allah ia jayalah!
Yang t’lah berlaga
dalam percaya
dib’ri sejaht’ra habis perang,
dib’ri sejaht’ra habis perang. -
Ya Yesus, tolong! B’rilah kemenangan!
Lihat betapa banyak musuhku:
Iblis dan dosaku terus mengancam;
aku perlukan pertolonganMu!
Nanti, ya Tuhan,
di dalam sorga
aku serukan puji syukur,
aku serukan puji syukur!
Tinggalkan Balasan