Syair: Stabat mater dolorosa, Anonim Latin, abad ke-13,
Terjemahan: Yamuger, 1984,
Lagu: Koln, 1638
Klik di sini untuk mendengarkan musik …
do = f
4 ketuk
-
Lihat bunda yang berduka
di depan salib Sang Put’ra;
air mata bergenang.
O betapa jiwa ibu
tersedu menanggung pilu,
bagai ditembus pedang. -
Bunda Put’ra Tunggal Allah
disebut “yang berbahagia”,
kini sangat bersedih.
Hatinya dirundung duka,
kar’na Put’ra yang termulia
bersengsara di salib. -
O siapa tidak pilu
menyaksikan bunda Kristus
menangisi Put’ranya?
Dan siapa tak tergugah
menyelami duka bunda
dalam siksa Anaknya? -
Dilihatnya Yesus, Put’ra,
yang tersiksa dan terluka
kar’na dosa umatNya
dan bergumul sendirian
menghadapi kematian
menyerahkan nyawaNya. -
Wahai bunda, sumber kasih,
biar turut kuhayati
dukamu yang mencekam;
biar hatiku bernyala
mengasihi Put’ra Allah
dan padaNya berkenan. -
Biarlah sengsara aib
dari Dia yang tersalib
tersemat di hatiku;
biar siksa salib itu
yang ditanggungNya bagiku
kudekap bersamamu. -
Biar aku di sampingmu
pilu kar’na wafat Kristus
di sepanjang hidupku;
inilah keinginanku:
di dekat salib Put’ramu
besertamu tersedu. -
O perawan yang terpilih,
perkenankan aku ini
ikut dikau bersedih;
biar kematian Tuhan
dan darahNya yang tercurah
kukenangkan tak henti. -
Biar aku pun terluka,
menghayati salib Tuhan,
digerakkan kasihNya.
Hatiku engkau kobarkan;
biar aku dibebaskan
dalam penghakimanNya. -
Biarlah salib Tuhanku
jadi benteng naunganku
dan kurasa rahmatNya.
Bila nanti aku mati,
biar aku mewarisi
kemuliaan yang baka.
Tinggalkan Balasan