Syair: Ein Lammlein geht und tragt die Schuld, Paul Gerhardt, 1647,
Terjemahan: Yamuger/HKBP Jakarta, 1982,
Lagu: Wolfgang Dachstein, 1525
Klik di sini untuk mendengarkan musik …
do = f
1 ketuk
-
Sang Anakdomba yang kudus
memikul dosa dunia,
rela dan sabar menebus
hutang besar manusia.
Lihatlah Dia menempuh
jalan sengsara dan keluh,
menurut dan setia.
Ia dihina, disesah,
mati di salib Golgota,
berkata: “Ku sedia.” -
Dialah Jurus’lamatku,
Kawan yang tak bertara,
Pembawa damai yang penuh,
disuruh Allah Bapa:
“Pergilah Kau, hai anakKu,
terimalah di pundakMu
akibat dosa dunia;
bebaskanlah manusia
dari hukuman dan cela:
Engkaulah Penebusnya.” -
“Ya Bapa, Aku HambaMu,
yang Kaupesan Kutanggung;
sabdaMu niat hatiKu
dan maksudMu Kusanjung.”
O kuasa kasih tak terp’ri:
Yang Mahakuasa memberi
PutraNya yang tercinta!
Kasih Ilahi yang kudus,
ke dalam maut kau tembus:
kuasamu tak terhingga! -
Sepanjang umur hidupku
kuingat Dikau, Tuhan;
ya Yesus, di rangkulanMu
hatiku Kausembuhkan.
Dalam gelap Engkau Terang,
di malam duka Kau Teman
yang menabahkan hati.
Inilah yang menghiburku,
bahwa ‘ku jadi milikMu
baik hidup maupun mati. -
Kau, Anakdomba yang lembut,
kupuji siang-malam
dan diriku dengan syukur
padaMu kuserahkan.
Biarlah daya hidupku
melimpah-ruah bagiMu
mengungkap t’rimakasih,
hingga pahala karyaMu
yang Kauperoleh bagiku
kuingat tiap hari. -
Hendak kuminum cawanMu
dalam KerajaanMu;
darahMu kemegahanku
dan pembersih jubahku.
Mahkota hidup yang baka
akan kupakai menyembah
menghadap takhta Bapa.
Kaulah kekal Pengantinku:
tak bercela di sisiMu
‘ku masuk rumah Allah.
Tinggalkan Balasan