Syair: Wie sen, soll ich dich empfangen, Paul Gerhardt, 1653,
Terjemahan: H. A. Pandopo, 1977,
Lagu: Melchior Teschner, 1614
Klik di sini untuk mendengarkan musik …
-
Kusongsong bagaimana,
ya Yesus, datangMu?
Engkau terang buana,
Kau Surya hidupku!
Kiranya Kau sendiri
Penyuluh jalanku,
supaya kuyakini
tujuan janjiMu. -
Kaum Sion menaburkan
kembang di jalanMu;
‘ku ikut mengelukan
Dikau di hatiku.
Kunyanyi Hosiana,
ya Raja, tolonglah!
PadaMulah kiranya
hambaMu berserah. -
Betapa Kau berkorban
hendak menghiburku
di kala ‘ku di jurang
sengsara kemelut.
Kau datang, Jurus’lamat,
dengan sejahtera:
keluh-kesahku tamat
dan hatiku cerah. -
Di saat ‘ku terpasung,
Kau membebaskanku;
segala aib dan malu
terhapus olehMu.
Padaku Kautambahi
mahkota mulia,
bahagia abadi,
pusaka yang baka! -
Sebabnya Kautinggalkan
takhtaMu yang megah,
kasihMulah belaka
terhadap dunia.
Kau rela menderita
sengsara dan cela,
segala dukacita
dengan manusia -
Hai insan yang berduka,
tabahkan hatimu,
dan pandanglah ke muka.
hai kamu yang lesu:
telah di ambang pintu
Penolong mulia;
dengan harapan itu
jiwamu pun lega -
Tak usah cari jalan,
tak usah berlelah,
bersusah siang-malam
mengatur datangNya.
Sengaja Ia datang
melipur laramu,
menaruh kasih sayang,
membuka belenggu. - Kendati hutang dosa
membuatmu gentar,
padaNya kau sentosa,
anug’rahNya besar!
Bagimu Ia datang
menjadi Penebus;
sejaht’ra Kerajaan
warisanmu terus! -
Tak lagi menakutkan
kuasa yang gelap:
semua lawan Tuhan
menghilang serempak.
Seg’ra Rajamu datang
penuh karunia
membawa kemenangan
selama-lamanya! -
Yang datang menghakimi
seisi dunia,
rahmani dan rahimi
membela umatNya.
Ya datang, Matahari,
sinari umatMu;
padaMu kami cari
bahagia penuh.
Tinggalkan Balasan