Renungan Minggu, 6 November 2016 Pernyataan iman “Penebus yang hidup” memiliki berbagai makna. Makna tersebut tergantung siapa yang mengucapkan. Bagi Ayub, pernyataan “Penebus yang hidup” merupakan suatu lompatan iman, sebab di saat ketepurukannya ia semula menemukan Allah sebagai lawan yang menghancurkan kehidupannya. Namun akhirnya Ayub dapat mengimani Allah sebagai Penebusnya yang hidup. Bagi Rasul Paulus, […]
Pertobatan untuk Keadilan
Renungan Minggu, 29 Oktober 2016 Pertobatan tidak hanya terjadi dalam hati atau secara rohani, namun mesti terwujud secara nyata dalam seluruh hidup: perkataan, perbuatan, sikap dan relasi dengan sesama. Secara khusus perikop-perikop hari ini menggambarkan terjadinya ketidakadilan sosial dalam masyarakat, baik pada zaman Yesaya maupun zaman Yesus. Dalam situasi seperti ini pertobatan yang nyata berarti […]
Keluarga yang Beriman dan Berbelaskasihan
Renungan Minggu, 23 Oktober 2016 Menjadi seorang Kristen, bukanlah akhir dari sebuah proses beriman. Selesainya kelas katekisasi bukan berarti berhentinya pelajaran iman. Memasukkan anak-anak ke sekolah minggu bukanlah menggantikan peran orang-tua untuk menjadi teladan iman bagi anak-anaknya. Mengikuti ibadah minggu bukanlah cara bayar hutang kepada Tuhan. Kekristenan adalah proses membuka hati dan menjalin relasi dengan […]
Beriman dalam Konsep Versus Beriman dalam Fakta
Renungan Minggu, 16 Oktober 2016 Dunia akan menyempit jika dipagari oleh konsep-konsep ideal kita tentangnya. Pengalaman persentuhan langsung dengan kenyataan apa adanya akan mengajarkan kita begitu banyak hal yang tak terbayangkan sebelumnya. Kita masing-masing cenderung berpikir bahwa kita melihat segala sesuatu sebagaimana adanya (objektif). Namun kenyataannya tidak demikian. Kita melihat dunia sebagaimana kita adanya, atau […]
Iman, Ketaatan, dan Ucapan Syukur dalam Keluarga
Renungan Minggu, 9 Oktober 2016 Iman menjadikan wajah kemanusiaan dipulihkan. Wajah kemanusiaan rusak oleh perilaku manusia yang mengabaikan Tuhan dan sesamanya karena manusia telah merasa menjadi makhluk yang mandiri (otonom). Dalam perasaan yang otonom itu, manusia membuat pemisah atas nama banyak hal. Atas nama suku. Atas nama golongan miskin dan kaya. Atas nama gender. Atas […]
Keluarga yang Beriman
Renungan Minggu, 30 September 2016 Dari zaman ke zaman, manusia selalu bermimpi untuk dapat melakukan sesuatu yang dahsyat dan ajaib dan cenderung meremehkan hal-hal yang sederhana, yang justru dapat dilakukan dengan sangat baik oleh dirinya. Hal di atas dapat menjadi sebab hilangnya kemampuan seseorang untuk menghargai dan mengusahakan apa yang dapat ia kerjakan dengan baik, […]