Renungan Minggu, 24 April 2011 Di dalam kitab Kejadian 1:26 mengatakan bahwa Allah menciptakan manusia menurut gambar dan rupaNya. Bagaimana manusia melihat gambar dan rupa Allah dalam diri sesamanya? Ada begitu banyak realitas yang terjadi dalam dunia ini yang begitu memilukan: manusia dengan mudah dan leluasa melakukan kejahatan terhadap sesamanya. Jika memang manusia diciptakan menurut […]
Hamba, Bukan Sebatas Nama
Renungan Minggu, 17 April 2011 Peristiwa Tuhan Yesus memasuki Yerusalem dengan mengendarai seekor keledai merupakan penggenapan nubuat Zakharia 9:9. Hal ini merupakan pembuktian, bahwa Yesus adalah Raja yang dijanjikan itu. Penegasan ini penting, mengingat bahwa pada saat itu bangsa Israel (orang banyak) memiliki pemahaman yang berbeda tentang peran Raja yang dijanjikan tersebut. Bahwa Tuhan Yesus […]
Allah Yang Hidup Memberi Kehidupan
Renungan Minggu, 10 April 2011 Keempat bacaan hari ini menyuguhkan ide tentang Allah yang memberi kehidupan. Ada dua jenis kehidupan yang ditampilkan, yaitu kehidupan jasmani dan kehidupan rohani. Tentu yang menjadi pusat perhatian kita adalah kehidupan secara rohani. Manusia mengalami kematian/maut sebagai upah dosa. Hidup di dalam dosa membuat manusia tidak memiliki pengharapan. Hal ini […]
Mata Hati yang Melihat Terang
Renungan Minggu, 3 April 2011 Kehadiran Tuhan Yesus di dunia beserta misi, karya, dan kematianNya, adalah untuk menolong manusia melihat terang kehidupan. Tuhan sendiri adalah terang dunia. Barangsiapa mendapat karunia untuk melihat dan percaya kepadaNya, akan memperoleh terang kehidupan itu. Terang ini memungkinkannya untuk melihat “sosok” Tuhan secara lebih lengkap, berupa kebaikan, kemurahan, kasih, dan […]
Menembus Karang Keraguan, Meruntuhkan Tembok Pemisah
Renungan Minggu, 27 Maret 2011 Keraguan dan pencobaan merupakan dua hal yang saling terkait satu dengan yang lain. Ketika hati ragu, maka rasa ingin coba-coba mengintip. Dalam kehidupan sehari-hari, ketika seseorang ingin memesan jumlah makanan yang besar. Biasanya, ia akan memohon tester food dulu. Mengapa ia melakukan hal itu? Karena ia kurang yakin, ragu-ragu akan […]
Menerima Pilihan, Mengambil Kesempatan
Renungan Minggu, 20 Maret 2011 Tidak mudah mempercayai Allah, jika kita mengandalkan akal kita. Mengapa demikian? Karena keberadaan Allah memang melampaui akal kita. PekerjaanNya juga seringkali tidak dapat kita mengerti. Maka, yang dibutuhkan adalah kerendahan hati untuk percaya, dan keterbukaan untuk menyelami pekerjaanNya. Abraham diperhadapkan pada sebuah pilihan. Mempercayai Allah dengan cara menaati panggilanNya, atau […]